RZAPUBLIK.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara, menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Penyelenggaraan kegiatan sosialisasi Tersebut diselenggarakan di Aula SDN 16 Bengkulu Utara. Sabtu (28/09/2024).
Acara penyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Dipandu oleh Mimi Azmi, S.Pd., dihadiri Oleh para kepala sekolah dan guru PAUD, guru SD kelas awal, pengurus HIMPAUDI, IGTKI, serta Bunda PAUD dari berbagai kecamatan dan desa.
lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PAUD yang dipimpin oleh Herlina. Dikumandangkan bersama
ratusan peserta dengan penuh semangat dan antusias untuk mendukung gerakan pendidikan yang yang menyenangkan sehingga menjadi meriah dan berlangsung hikmat.
Nila Nadia Sari, S.IP., Ketua Penyelenggara sekaligus Kabid. PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara, dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini telah berjalan selama tiga Ungkap nya.
“Pada tahun ini, kegiatan diikuti oleh 362 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru SD kelas 1 dan 2, kepala sekolah dan guru PAUD, Kombel PAUD, Kombel SD, Forum Transisi PAUD ke SD, pengurus HIMPAUDI, IGTKI, komite sekolah, serta Bunda PAUD dari kecamatan dan desa. Jelas nya
Dikesempatan itu Ibu Nila menekankan, pentingnya kolaborasi dengan narasumber dan antar pihak, untuk menyukseskan implementasi, juga perlu di ketahui gerakan ini, berasal dari BPMP Provinsi Bengkulu serta mitra seperti IGTKI dan HIMPAUDI.
“Kita berharap gerakan ini kedepannya dapat memberikan dampak positif bagi para anggotanya. Bunda PAUD juga berperan penting dalam menggerakkan PKK di tingkat kecamatan dan desa serta mensosialisasikan program ini kepada orang tua wali murid” Kata Ibu Nila.
Disisi lain ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara YM dalam hal ini diwakili Kepala Bidang SMP Bapak Kusno, M.Pd. yang didampingi oleh Korwil 1 Bapak Samto Darmos, M.Pd, menyampaikan permintaan maaf dari Kepala Dinas yang tidak bisa hadir.
“pentingnya menghindari tekanan terhadap anak-anak usia dini untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sebelum waktunya. Menurutnya, pola pembelajaran harus lebih fokus pada pengembangan karakter anak melalui permainan dan aktivitas yang sesuai usia,” Jelas nya.
Beliau menggaris bawahi pentingnya peran gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan anak sebagai fondasi tumbuh kembang dan kecerdasan mereka di masa depan. Dalam kesempatan tersebut beliau mengajak semua pihak, untuk mendukung gerakan ini dengan memberikan perhatian lebih pada kebutuhan gizi anak-anak, terutama bagi ibu-ibu yang sedang hamil. Tutupnya. ADV.
*Redaksi*
Hendra Gunawan
